tire swing and the caterpillar |
Bayangkan aku
berada di sebuah hutan pinus. Tanah basah,--entah karena hujan atau memang kelembaban yang ada di hutan itu
selalu membuatnya basah-- tertutup sebagian oleh daun-daun kering, suara-suara asing yang seakan-akan mengajakku untuk mencari keberadaannya.
Laki-laki itu berada di salah satu sudut hutan pinus yang cukup luas ini. Bersandar di salah satu batang pohon, kedua pahanya menopang selembar papan yang menjadi alas untuk selembar kertas gambar bertekstur berwarna coklat krem muda di atasnya. Laki-laki itu sedang asyik menggoreskan sebuah pensil mekaniknya yang pelan-pelan kemudian membentuk sebuah karakter gambar. Kelinci kecil yang terlihat murung, dari kepalanya muncul sebatang pohon yang menjulangkan ribuan daun daun. Kelinci kecil murung yang memegang sebongkah jantung yang terikat.
Harmoni |
"Dia lucu,
imut dan cantik" katanya sewaktu aku bertanya kenapa ia selalu menggambar
kelinci.
"Sesederhana
itu?" tanyaku lagi. Laki-laki itu tersenyum.
"Bagi Saya,
kelinci adalah hewan yang menyimbolkan Kesenian"
"Sensitif
terhadap keindahan, kenyamanan dan menyukai rahasia meski terkadang kelinci
kadang murung dan masa bodoh"
"Kelinci
membenci keputusan, kekerasan, kritik, ketidak-rapian dan hal yang kotor"
"Sesuai dengan
karakter saya, jadi gambar kelinci yang ada di dalam karya saya sebenarnya
adalah saya sendiri, alter ego saya"
Aku melihat-lihat
kembali gambar-gambarnya yang tergolek rapi di folder kertasnya. ada sekitar
sepuluh lembar. Sepuluh lembar cerita pribadinya yang ia tuangkan lewat seekor
kelinci kecil yang murung.
Aku dan
teman-temannya biasa memanggilnya Bori. Ia terlahir dengan nama Roby Dwi Antono
di Ambarawa, sebuah kota kecil terletak di jalur jalan raya antara Semarang dan
Magelang, Jawa Tengah.
Bori menghabiskan
masa kecil di Ambarawa sampai menginjak sekolah menengah ia melanjutkan
studinya ke SMK Grafika di Semarang.
"Di sana saya
banyak belajar dan diajarkan dasar-dasar seni rupa. Bertemu dengan orang-orang
, teman-teman, dan guru yang selalu membuat saya ingin terus belajar tentang
seni"
"Kenapa kamu
memilih dunia ini?" tanyaku. Ia berhenti mengguratkan pensilnya. kemudian
melihat kelinci putih yang sedang memakan sebuah wortel kecil di salah satu
sudut pohon.
"Saya tidak
tahu pasti kenapa dunia ini yang saya pilih, namun yang pasti saya sangat
menyukai dan menikmati dunia ini. Saya merasa sangat nyaman, apalagi ketika
karya-karya saya dapat menimbulkan perasaan dan emosi, orang-orang yang
menikmati karya saya merasa masuk ke dalamnya, terbawa emosi dan kemudian
memberikan apresiasi"
"Bagiku sangat
menyenangkan ketika karya saya dapat berbicara tentang apa yang saya alami,
karena saya ini tidak pandai 'berbicara' atau bercerita"
Aku lumayan
mengamati perkembangan karakter gambar seorang Bori. Dari gambar arsiran hitam
putih, gambar watercolor dengan warna yang mencolok seperti warna permen sampai
karya yang sekarang, akhirnya ia menemukan karakter yang benar-benar cocok untuknya.
"Ya, saya
benar-benar menikmati karakter gambar saya saat ini"
"Siapa sih
yang berpengaruh dalam kamu berkarya, Bor?"
"Semua orang
yang ada di sekitar saya" jawabnya singkat. Kemudian ia mulai menjelaskan.
"Teman-teman
saya, keluarga saya adalah berpengaruh dalam proses berkarya saya. Mereka
adalah sosok yang hebat dan menginspirasi. Banyak hal yang saya pelajari dari
mereka.
Namun jika
berbicara soal sosok yang menginfluence saya dalam berkarya adalah beberapa
artist pop surealis. Mereka adalah Mark Ryden, Marion Peck, Nicoletta Ceccoli,
Ray Caesar, Jana Brike, Dilka Bear dan masih banyak lagi. Mereka semua adalah
orang-orang mengagumkan menurut saya".
"Apa mimpimu,
Bor?"
Ia menerawang.
Tatapannya dibuang ke langit. Memperhatikan ujung-ujung pohon pinus yang seakan
hendak mencengkram langit yang berawan saat ini.
"Jika ditanya
mimpi, pastinya banyak sekali mimpi saya. Namun saya selalu bermimpi untuk bisa
menjadi seniman yang 'baik' .
Suara-suara aneh
itu makin terasa. Mungkin hutan ini ingin berkata hari akan segera gelap. Bori
pun sudah membereskan perlengkapannya. Kelinci-kelinci yang berkeliarantadi
sudah hilang entah kemana. Mungkin kembali ke sarangnya dan beristirahat atau
bersembunyi.
Malam ini
sepertinya akan turun hujan dan membuat tanah semakin basah.
...
2012
*tulisan ini dimuat di fur free edition#5
woowww... sukaaaaa :D
ReplyDelete