Gambar 1, sesuai dengan pandangan era posmodernisme, abad ke dua puluh satu, yang lazim dengan tato, piercing, tata rambut yang berlebihan, dan sejumlah ketakbiasaan serta manupulasi daya cipta lainnya sebagai perwujudan diri: seorang tokoh berkepala gundul berdiri dengan punggung menghadap kita, menatap ke samping untuk memberi kesan akan dagu lancip, hidung bengkok, mulut rapat, dan rahang memanjang.
Alisnya tampaknya telah dicukur habis. Baju dalam hitam sederhananya (sebenarnya merupakan bagian atas dari baju mandi) menampakkan leher dan kedua bahunya tetapi hanya sedikit membantu menunjukkan jenis kelamin dari si pemilik tubuh, meski menyingkap detail terkecil dan tajam, sebuah tahi lalat di dekat lengan kiri.
Menurut saya, inilah contoh dari apa yang dinamakan oleh Roland Barthes dengan punctum –sesuatu yang menyentuh penonton gambar fotografi secara subjektif, melampaui pertimbangan umum tentang keterangan waktu dan tempat dari gambar, menembus bagian permukaan dari kesadaran kita, mengaktifkan hasrat.[1] Bibir yang diwarnai dan mata yang berwarna hitam buatan, condong memandang arah sudut bawah, lebih mempertinggi nilai foto tak biasa ini. Ini adalah sebuah potret-diri –satu dari banyak- karya Lucy Schowb (1894-1954), perempuan pemilik banyak nama samaran, lebih dikenal sebagai Claude Cahun: penulis, fotografer, aktor, penganut aliran surealis, pasangan dan teman kerja dari saudara tirinya, Suzanne Malherbe (1892-1972), dikenal juga dengan nama samaran Marcel Moore.[2]
Alisnya tampaknya telah dicukur habis. Baju dalam hitam sederhananya (sebenarnya merupakan bagian atas dari baju mandi) menampakkan leher dan kedua bahunya tetapi hanya sedikit membantu menunjukkan jenis kelamin dari si pemilik tubuh, meski menyingkap detail terkecil dan tajam, sebuah tahi lalat di dekat lengan kiri.
Menurut saya, inilah contoh dari apa yang dinamakan oleh Roland Barthes dengan punctum –sesuatu yang menyentuh penonton gambar fotografi secara subjektif, melampaui pertimbangan umum tentang keterangan waktu dan tempat dari gambar, menembus bagian permukaan dari kesadaran kita, mengaktifkan hasrat.[1] Bibir yang diwarnai dan mata yang berwarna hitam buatan, condong memandang arah sudut bawah, lebih mempertinggi nilai foto tak biasa ini. Ini adalah sebuah potret-diri –satu dari banyak- karya Lucy Schowb (1894-1954), perempuan pemilik banyak nama samaran, lebih dikenal sebagai Claude Cahun: penulis, fotografer, aktor, penganut aliran surealis, pasangan dan teman kerja dari saudara tirinya, Suzanne Malherbe (1892-1972), dikenal juga dengan nama samaran Marcel Moore.[2]