Oleh Rukii Naraya

Waktu kecil Paramitha Citta Prabaswara adalah sosok yang pendiam, duduk di sudut kelas membuat sebuah komik di lembaran-lembaran kertas bergaris yang walaupun komik itu tidak pernah ia selesaikan.
“Saya sering dibilang judes, padahal tidak” katanya.
“Dan, Saya juga gemar sekali menyanyi…tapi pakai bahasa sendiri”
“Sampai sekarang, Saya tidak tahu apa arti dari nyanyian Saya dulu.”
“Suntap anak!” ia menirukan dirinya saat ia menyanyikannya dulu.
“Apa itu Suntap?”
“hahahaha”