.

.
"The stars shall fade away, the sun himself grow dim with age, and nature sink in years, but thou shalt flourish in immortal youth."

Wednesday, April 4, 2012

Surely/Someday + Kitchen's



“Kau tahu apa yang menyenangkan ketika menikmati sore berpijak pada langit yang mulai merona di ujung barat?”
“Menikmati sebongkah roti yang baru saja matang dari oven, dengan segelas teh atau susu kemudian sambil melanjutkan lembaran-lembaran buku yang belum juga kuselesaikan” Kata-kata itu terngiang di kepalaku, kemudian mendapatkan diriku terbangun dengan kepala terasa berat.

Tempat tidurku benar-benar berhadapan dengan jendela kamarku yang lusuh, sehingga ketika bangun, aku akan langsung menatap langit bagian barat. Memperhatikan senja yang baru saja malu-malu menapakan ujung jari kakinya ke kolam langit, kemudian membuatnya membentuk arus kecil berwarna buih. Aku pikir 3 jam cukup untuk membuat otot dan otakku beristirahat, ternyata kepalaku cukup berat untuk di angkat oleh badanku yang malas.
Pukul 5 sore, sekitar 3 jam aku tertidur. Aku mencoba mengingat-ingat apa yang kulakukan sebelum aku akhirnya tertidur.


“Yang saya ingat, dulu saya suka sekali bereksperimen, mencampurkan dua bahan kimia hingga mereka bereaksi dengan sendirinya. Waktu sekolah, Kimia adalah pelajaran yang paling menarik perhatian saya.”
“Mungkin itu jejak pertama kali, awalnya yang membuat saya akhirnya senang membuat kue-kue”
“Mencampur-campur adonan sampai pada akhirnya saya bisa membuat kue untuk pertama kali, Chiffon Cake. Waktu SD saya sering dibuatkan dan dibawakan oleh ibu saya ketika beliau menjemput saya selepas pulang sekolah”


Laki-laki itu bernama Sun Wahyu.
Tiba-tiba saja aku sudah berada di sebuah tempat, sebuah taman. Ada begitu banyak pohon besar dengan ranting-ranting besar pula yang menjulur ke segala penjuru sehingga ketika tiap daun pada tiap ranting itu saling menyapa, taman itu begitu sejuk. Hanya segelintir cahaya-cahaya nakal yang berhasil menembus daun-daun ranggas sehingga membuat taman itu tidak gelap gulita. Matahari memang nakal, memaksa turun ke bumi untuk kemudian membuatnya hangat.

Hari itu aku berbincang-bincang dengannya. Sun, seseorang yang memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan full-timenya untuk kemudian mengerjakan sesuatu yang menyenangkan bagi dirinya sendiri. Memasak kue.
"Saya yakin ketika kita mengerjakan sesuatu yang membuat diri kita senang (dengan niat baik tentunya), pasti membuat kita lebih positif, dan kalau kita mengerjakan apa yang menjadi passion kita, kita pasti mau berjuang, sesulit apapun keadaannya" katanya.


Surely/someday + kitchen, apa konsepnya?
"Pemikiran awal ketika saya memulai ini adalah saya ingin sebuah produk dengan keywords humble, light and honest. Tidak terlalu neko-neko dan tidak berlebihan istilahnya. Kita mencoba untuk tetap membuat segala sesuatunya sederhana, bukan sesuatu yang fancy. Saya ingin customer bisa menikmati produk kita as it is, tanpa punya perasaan guilty atau mungkin perasaan terlalu berusaha, seringan seperti kita bangun pagi dan ingin 1 atau 2 potong kue dan kopi/teh"

Awalnya Sun berpikir untuk membuat studio desain juga, dan menggunakan kata studio + kitchen. Tetapi setelah ia berbicara dengan partner desainnya, akhirnya mereka memutuskan untuk menggunakan nama lain untuk studio desainnya.

"Hanya memakai kata kitchen. Kenapa? Mungkin karena dapur itu seperti studio untuk koki sebagaimana studio untuk desainer/seniman. Dapur sendiri adalah salah satu bagian dari rumah, kembali lagi saya tertarik dengan ide yang lebih sederhana."
"Entah kenapa aku merasakan atmosfer Jepang di sini, kenapa ya?" tanyaku lagi.
"Saya pribadi memang tertarik dengan budaya Jepang. Mulai dari bahasa, film, musik, desain, seni, makanan dan lain-lain. Tetapi khususnya saya tertarik dengan "zakka" di Jepang, tentang hal kebutuhan sehari hari, everyday life things. Mungkin karena ketertarikan saya akan hal itu, approach dari SSkitchen banyak terpengaruh dari Jepang"

"Lalu siapa saja yang berkecimpung di dalamnya?"
"Saya pribadi, ibu dan seorang partner yang lebih bertanggung jawab untuk masalah teks."
Aroma kue yang sudah matang tiba tiba mengganggu perbincangan kami. Dan ini saatnya mencicipinya.
"Itadakimasu"

Surely/Someday  + Kitchen
Jl. Pedati Raya No. 23 Jakarta
Indonesia
13340

No comments:

Post a Comment