.

.
"The stars shall fade away, the sun himself grow dim with age, and nature sink in years, but thou shalt flourish in immortal youth."

Thursday, December 22, 2011

Unjuk Gigi di Ruru Shop


Oleh: Fadhly Muhammad

Jum’at, 25 November 2011, saya mendatangi Ruru Shop untuk melepas penat. Tersiar kabar kalau ada pameran dengan konsep segar yang dirancang oleh Tiffany Ayu Puspasari, Ricky Malau, Jarot, dkk. Saya memasuki lorong Ruru, belasan karya ilustrasi berjejer. Para anak muda yang mencoret indah di ruangan tersebut adalah Ricky Malau, Said Jarockbass, Tiffany, Mus Ube, Abigail, Nona Kumis, Popo, Anis Wuku, Johan Ardika, Sahal Abraham, Berry, dan Thuke. Menurut saya karya mereka segar, bermodalkan tehnik sederhana. Goretan marker, cat akrilik dan pensil warna terasa tidak dibuat – dibuat. Saya masuk dan bertemu dengan Tiffany, dia terlihat sibuk mengawasi tiap sudut pameran. Setelah menyapa, saya mulai membuka obrolan mengenai sebab musabab acara ‘Unjuk Gigi’.

Acara ini awalnya terbentuk dari obrolan iseng beberapa teman - teman ‘Ruru’ yang  pada saat itu berfikir jenuh dengan kepenatan sehari – hari di lingkungan kantor atau kampus yang tidak jauh dari hal – hal berbau media digital. Ada kerinduan untuk kembali menggoret secara manual lagi. “Kita mulai mengundang teman – teman terdekat untuk datang, berkumpul dan memikirkan konsep sampai akhirnya dapat kesepakatan untuk rutin setiap kamis malam mengadakan Drawing Club - Gambar Selaw,” ujar Tiffany. Konsep ini mulai berkembang hingga Tiffany mengundang  teman – teman yang menyukai ilustrasi  untuk berperan dalam pameran ini.

“Visi acara ‘Unjuk Gigi’ ialah untuk mewadahi musisi dan komunitas seni berunjuk gigi,” ujar Tiffany. Edisi pertama acara ini diisi oleh band : The Experience Brothers, D'jenks, Speakeasy, Cliffhangers. Ruang EXHIBITION diisi oleh ‘Drawing Club - Gambar Selaw’. Klub ini terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar menggambar. “Di sini tidak ada yang sangat “ahli”, kita dapat saling mengajar satu sama lainnya,” Tiffany menambahkan.

Tiffany dan saya lalu membahas tentang gaya ilustrasi di pameran itu. Menurut Tiffany, karya ilustrasi anak – anak ‘Galaw’ sangat bervariasi, karena tidak semua berasal dari pendidikan seni dengan disiplin tehnik menggambar. “Kita saling membebaskan diri tanpa ada aturan main dalam menggambar, jadi hasilnya murni.” Semua gambar di sini terlihat jujur, mengalir saja melalui inspirasi dari segala peristiwa tanpa ada unsur kesengajaan ingin membuat tema tertentu.

Gitar listrik Bram ‘The Experience Brothers’ terdengar nyaring memanggil semua penonton untuk masuk.  Lalu obrolan saya dan Tiffany diakhiri dengan sebuah harapan, “ Semoga seni urban di Jakarta dapat mengisi ruang publik yang ada. Dengan keanekaragaman, saya berharap seni semakin tak ada batasnya.”

Bagi komunitas seni dan band yang ingin ‘Unjuk Gigi’, silahkan hubungi Tiffany (08161878382)

No comments:

Post a Comment