Teks oleh Nadya Natasha, Photography oleh Idham Rahmanarto
|
Nadya Natasha |
Untuk yang ke 3 kalinya dalam 3 tahun terakhir ini, Djakartmosphere 'Arts For A Better Indonesia' kembali digelar di tennis indoor, Jakarta.
Tahun ini, Djakarta Artmosphere akan kembali mengusung tema yang sama; Perbenturan musisi dua generasi yang dicampuradukkan di dalam satu panggung pertunjukkan. Hari ini kita disajikan oleh sebuah pertunjukan, aksi kolaborasi antar generasi muda dengan seniornya.
Tepat sebelum ticket box dan pintu masuk pengunjung sudah bisa merasakan hawa 'art' karena berjejer 15 karya fotografi yg terpilih. Dengan bermacam genre dari mulai yang conceptual sampai studio photography. Di dalam venue terdapat dekorasi yang menambah power art dari event ini. Ada juga booth dengat interior menarik yang menjual merchandises.
|
Nadya Natasha |
Dimulai sekitar jam 4 sore, Joyland Stage dibuka oleh The Experience Brother, Luky Annash, White Shoes & The Couples Company dan mulai menjelang malam dilanjutkan dengan Sir Dandy yang melantunkan lagu2 dengan lirik yang menghibur. Kemudian Dialog Dini Hari tampil sangat menenangkan dan menjadi penutup yang sangat hangat di Joyland Stage
|
Idham Rahmanarto |
|
Idham Rahmanarto |
|
Nadya Natasha |
|
Idham Rahmanarto |
|
Idham Rahmanarto |
Mulai jam 8 stage utama dibuka oleh mc: Sarah Sechan bersama Soleh Solihun yang membuat penonton ngakak karena jokes khas mereka.
Penampilan pertama oleh Endah and Ressa yang setelah beberapa lagu mereka berkolaborasi dengan Margie Segers. Lalu tampil Sarasvati yang tentu saja dengan nuansa mistis yang berkolaborasi Keenan Nasution.
“Ini pertama kali saya berduet dengan band aneh ini, kerenn” ujar Keenan mengawali pertunjukan musiknya bersama Sarasvati.
Penampilan ketiga yaitu Pure Saturdays yang kemudian berkolaborasi dengan Yockie Suryoprayogo yang membentuk alunan apik, dan rapih.
Dan acara ditutup dengan kolaborasi dari The Brandals dan Koes Plus.
"Ternyata beneran hebat berandalan-brandalan ini, Kuencenggggg!!" Kata Yon Koeswoyo ketika mengawalai konser kolaborasi mereka.
kemudian Eka Annash sempat berkata: "Kalo gue ada diposisi elu, dan seusia elu, gw pasti bakal kelojotan dibawah sana karena yang lo liat sekarang adalah sejarah"
Memang panggung malam ini harus menjadi sebuah dokumentasi sebagai sejarah perkembangan musik di Indonesia.
|
Nadya Natasha |
|
Idham Rahmanarto |
|
Idham Rahmanarto
|
Idham Rahmanarto |
|
Nadya Natasha |
|
Idham Rahmanarto |
|
Idham Rahmanarto |
|
No comments:
Post a Comment