.

.
"The stars shall fade away, the sun himself grow dim with age, and nature sink in years, but thou shalt flourish in immortal youth."

Friday, July 20, 2012

Asian Calling: Fashion Darlings

Article by Kanishka Andhina

Alexander Wang
It seems like fashion being everyone`s interest nowadays, being a part of days and being something that everyone cares about. It is also happened to me, to went late to catch up with friends cause I found nothing in my closet to be worn. Pretty classic. Mungkin persepsi perempuan lebih mementingkan penampilan dibanding laki-laki bisa dipikir dua kali, sejak peran laki-laki di industri fashion lebih mendominasi. Well yeah, the targets are always women but there are always men behind every fashionable women we`ve seen in runways.

Alexander Wang
Fashion industry bukan hal yang identik dengan sesuatu yang feminin, apalagi dengan tekanan yang begitu besar dalam industri raksasa ini, sentuhan maskulin menjadi bukti tidak ada perbedaan gender dalam hal merancang dan menciptakan koleksi fenomenal di setiap musimnya. I`ve been distracted by these guys when I look through magazines.
 “Wah desainer-desainer ini orang Asia!” kalimat yang pertama saya ucapkan saat itu.

Industri fashion selalu didominasi oleh Europian designers seingat saya, dan yang jelas tidak asing, dan pasti itu dan itu lagi. Saya buka setiap halaman majalah yang sedang saya baca itu dan ah that`s his name!
Yup desainer itu bernama Alexander Wang. Tidak terlalu merasa surprise melihat nama belakang yang terdengar familiar. Alexander Wang adalah keponakan dari desainer kondang Vera Wang yang sudah terjun bertahun-tahun lamanya dalam industri fashion, as a bride dresses maker. Betul, Vera Wang yang terkenal itu, yang bahkan untuk membeli satu gaunnya bisa setara dengan membeli mobil. Lucky girls wearing hers in their weddings.

Alexander Wang as we know as Taiwanese American designer memulai launching line pertamanya di tahun 2007. Why I keep my eyes on him? He`s young, genius talented designer, edgy, and a new fashion darling. Mungkin saya bukan satu-satunya penggemar dunia fashion di sini, tapi saya yakin kalian setuju dengan Wang yang satu ini. Hasil karyanya identic dengan t-shirt, daily wear outfits, dan yang jelas semua hasil rancangannya dikemas se-edgy penampilannya.

Alex yang saat itu masih belia, berumur 18 tahun, pindah dari San Fransisco ke New York City untuk belajar desain. Alex memilih Parsons The New School for Design. Tapi apa benar orang sukses itu rata-rata drop out dari sekolahnya? Karena ini juga dialami Alex yang keluar di tahun keduanya.
I know what you thinking, jangan sampai kalian keluar dari sekolah karena mikir “Nih orang sukses rata-rata sekolahnya ga lulus”. Kebetulan aja itu, kebetulan yang bikin sirik sih hahaha. Dilihat dari hasil karyanya, Alex dilabeli “The T-shirt master”. Karyanya tidak heboh, bahkan terkesan simple, dan warna-warna yang sering diaplikasiin ke karyanya ini lebih warna-warna basics, such as black, white, grey and nude. But yeah, less is more itu bener adanya. Pakaian yang keliatannya sederhana itu malahan punya price and value yang tinggi, dan disamping itu juga karena mengedepankan maskulin and simplicity, proses tailoring dikerjakan seteliti mungkin. Cutting dan jaitan hasil karya Alex memang terkenal rapih dan bisa dibilang sulit untuk diaplikasikan, jadi memang hanya Alexander Wang aja kayanya yang bisa.
He also known as the most friendly designer. No wonder he`s been friends with those pretty models. What a perfect combination he has. Good Job Alex!

Thakoon
The second designer is Thakoon Panichgul from Thai or known as Thakoon. Thakoon bisa dibilang desainer half Asian lain yang sukses di Amerika, or maybe now worldwide. Sama seperti Alexander Wang, Thakoon juga menyelesaikan pendidikan formal desainnya di Parsons, setelah sebelumnya dia sudah lulus sarjana dari Boston University with a business degree. Setelah lulus dari Boston, Thakoon sempat menjadi fashion writer and finally found his interest in design. 

Thakoon


Bisa dibilang kesuksesan Thakoon adalah berkat terpilihnya dia sebagai desainer untuk line The Gap di tahun 2007, dan Anna Wintour pun memuji karyanya. Kalau kalian perhatikan di film dokumenter “The September Issue” yang membahas tentang pembuatan majalah Vogue edisi September (edisi ulang tahun) di tahun 2009, Thakoon sempat muncul di salah satu scenenya.
Thanks to Anna Wintour, dari situlah Thakoon mulai dibicarakan para fashionista. Kalau dibandingkan sama desain Alexander Wang, desain Thakoon lebih feminin and modern romantic. Karyanya selalu cantik dan enak dilihat with juicy and summery colors. Kalau karya Alex yang warnanya lebih ok untuk fall and winter, Thakoon lebih spring and summer. His dress also has be worn by U.S first lady Michelle Obama, a floral dress one. Kalau udah dipakai sama tokoh terkenal begini, bisa deh lega dan siap-siap kebanjiran order.
He`s the new icon of modern fashion darling.

Both Alexander and Thakoon, keep designing pretty and edgy dresses to women in the world and I cant choose between you two, I feel like gonna take all your designs. Who`s in with me?

2012

No comments:

Post a Comment