teks: Rio Pratama
Perayaan seni kontemporer bertaraf
internasional yang digelar 2 tahun sekali yaitu Jakarta Biennale kembali lagi. Memasuki episode ke-15, kali ini Jakarta Biennale mengangkat tema SIASAT yang berangkat dari
kebutuhan untuk memeriksa ulang posisi warga dalam menyiasati segala
keterbatasan, instabilitas, ancaman, dan masalah yang dihadapi masyarakat Jakarta.
Tidak kurang dari 52 seniman, baik individu
maupun kelompok, dari 18 negara selain Indonesia, yaitu Afrika Selatan,
Argentina, Australia, Belanda, Filipina, Jerman, Kanada, Palestina, Perancis,
Republik Ceska, Singapura, Vietnam,Kenya, China, Kolombia, Korea Selatan dan
Malaysia. Seluruh seniman diundang untuk terlibat langsung melakukan
proyek-proyek artistic bersama dengan warga kota, komunitas, lembaga budaya
serta kelompok seniman dan aktivis.
Jakarta Biennale juga turut menampilkan karya
mural dari 7 seniman di berbagai penjuru Jakarta. Ketujuh seniman tersebut ada
Eko Nugroho, Pak Nur, Fintan Margee, Guntur Wibowo, Lovehatelove, The Popo dan
Bujangan Urban.
Selain sejumlah lokakarya dan mural, Jakarta
Biennale juga mengadakan proyek seni rupa seperti Akumassa di Paseban, proyek
seni rupa Mella Jaarsma dan Nindityo Adipurnomo di Setu Babakan, Jatiwangi Art
Factory dan TROTOArt di penjaringan. Keseluruhan proyek tersebut akan
dipresentasikan kembali ke dalam ruang pamer bersama dengan karya-karya seniman
Jakarta Biennale lainnya di Ruang Parkir Bawah Tanah Teater Jakarta, yang
dibuka pada tanggal 9 November 2013 dan akan berlangsung sampai dengan tanggal
30 November 2013.
Tidak hanya itu, juga ada performing art yang
dilakukan Melati Suryadarmo di Taman Suropati, lalu KUNSTrePUBLIK di pasar
Senen dan performance Etienne Turpin
yang akan dilakukan beberapa kali di Ruang Parkir Bawah Tanah Teater Jakarta.
Ada lagi Jakarta Biennale 2013 turut
mengadakan program publik dan Program Satelit. Program Publik meliputi
bincang-bincang bersama seniman dan tur berkunjung ke berbagai lokasi pameran
dan mural serta diadakan workshop
bersama Abdulrahman Saleh, Kelas Pagi dan SERRUM. Program Satelit meliputi
Ekskul Fair yang melibatkan siswa-siswa sekolah menengah pertama dan atas, lalu
ada temu komunitas, Self-Portrait
Exhibition, dan mengadakan pameran seniman muda Jakarta berjudul “Pelicin” yang
akan di adakan di Salihara.
Seluruh rangkaian "Lebaran" seni ini
akan dibuka pada tanggal 9 November 2013 dan akan berlangsung sampai dengan
tanggal 30 November 2013. Jadi, cukup lengkap bukan Jakarta Biennale 2013.
Untuk melihat jadwal lengkap seluruh rangkaian acara Jakarta Biennale 2013,
bisa mengakses di web resmi mereka di jakarta biennale
Sampai bertemu dan mari berpesta!